Takut Ditinggal Pembaca, voa-islam.com Pura-Pura Hapus Nama "Mashadi"

Alhamdulillah tulisan saya dengan judul "Mashadi Hijrah, Akankah voa-islam Mengikuti Jejak eramuslim?"mendapatkan respon dari pihak voa-islam.com. Responya adalah dengan mengubah nama Editor in Chief dari "Mashadi" ke "Muhammad Al-Fatih".

Awalnya saya sangat senang sekali ternyata pihak owner voa-islam.com mempunyai itikad baik dan sekaligus merespon dengan sangat baik dari pembaca setianya. Namun ternyata pengubahan nama ini hanyalah upaya dari pihak voa-islam.com untuk mengelabuhi para pembacanya.


Salah seorang sahabat yang ada didalam voa-islam.com menuturkan kepada saya kejadian yang sebenarnya. Redaksi voa-islam.com langsung melakukan rapat dengan semua tim yang ada didalamnya setelah menyebarnya tulisan tentang "mashadi". Hingga akhirnya dibuat sebuah kesepakatan internal bahwa, akan lebih baik kalau nama "Mashadi" dihapus dari halaman "About Us". Sebagai solusinya diganti nama Muhammad Al Fatih dengan posisi Mashadi tetap menjadi Editor in Chief. Jadi nama "Mashadi" dan "Muhammad Al Fatih" adalah 2 nama berbeda dengan 1 orang yang sama.

Sungguh sangat mengecewakan saat saya mendengar upaya rekayasa ini, pihak redaksi seakan ingin membohongi publik bahwa sosok Mashadi sudah dikeluarkan dari voa-islam.com.

Kemudian saya mencoba membuat sedikit analisa, mengapa tindakan ini dilakukan oleh voa-islam.com :

1. Tulisan Mashadi Memancing Banyak Pembaca. 
Peningkatan kunjungan yang sangat terlihat pada tulisan-tulisan Mashadi, terkhusus yang saat Mashadi menulis yang bersangkutan dengan penyerangan terhadap PKS. Meningkatnya kunjungan ini sungguh sangat menguntungkan sebuah media online, karena semakin banyak pengunjung maka akan meningkatkan tingkat keterkenalan sebuah media online yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai jualnya atau kalau penawaran Iklan akan lebih mahal.

2. Voa-islam.com Tidak Mau Ditinggalkan Pembaca Setianya Seperti Eramuslim.com
Nama Mashadi dikalangan aktivis dakwah sungguh sangat buruk citranya, salah satu parameternya dengan akhirnya Eramuslim.com mengalami penurunan pengunjung yang sangat luar biasa bahkan hampir akan tutup. Owner Voa-islam.com tidak mau citra buruk Mashadi melekat didalam diri voa-islam.com, sehingga cara paling efektif adalah dengan mengubah nama dengan tetap orang yang sama. Dengan dihapuskanya nama Mashadi, Owner voa-islam.com berharap ingin diposisikan sebagai media islam online yang independen dan siap melakukan kritik terhadapa pihak tertentu (dalam hal ini PKS contohnya) dengan tanpa ada kaitan sejarah subjektif penulis.


Tindakan membohongi pembaca dengan mengubah tulisan dengan tanpa dibarengi dengan mengeluarkan Mashadi dari voa-islam.com pada akhirnya akan merugikan voa-islam.com itu sendiri. Pembaca voa-islam.com didominasi oleh kalangan terdidik yang mampu memfilter mana sebuah tulisan positif dan mana tulisan yang dilatarbelakangi oleh kebencian. Aora kebencian pada akhirnya akan melahirkan sebuah tulisan yang cenderung mengandung unsur pro dan kontra yang pada akhirnya melahirnkan konflik komentar. Apakah akan muncul sebuah keberkahan dari sebuah media islam online apabila para pembaca menjadi saling bertikai hanya karena dibakar oleh tulisan-tulisan provokatif ala Mashadi.

Meskipun masukan positif saya dijawab dengan lelucon "RENAME", saya masih  tetap berharap bahwa voa-islam.com tetap sebagaimana yang ada dalam visinya yang luhur:"Menjadi media terpercaya yang mengedepankan kebenaran dan keadilan secara profesional"

Pembaca voa-islam